Gudang Informasi

ayomaju.com

Motivasi

Salah Paham Yang Percuma

Salah PahamKutahu aku salah, kutahu maksudmu, kutahu keinginanmu. Namun sayang saat ini aku tak mampu meluluskannya. Aneh, memang sangat aneh, namun andai kau tahu semuanya, tak akan merasa aneh lagi. Tapi bagaimana mungkin kau tahu? sedangkan untuk memberi tahu saja aku tidak leluasa.

Sekarang bagaimana? siapa yang sakit disini? kutahu kau sakit, namun aku lebih sakit, karena sebagian besar rasa sakitmu sebenarnya kutanggung. Tahukah kau bagaimana rasa sakitnya menebas salah satu tangan anakmu sendiri? anakmu memang sakit, namun pasti hatimu jauh lebih sakit dari apa yang dirasakan oleh anakmu…

Ahh… tentu saja diatas hanya ilustrasi, tak mungkin kau akan menebas putus lengan anakmu sendiri, namun seperti itulah apa yang kulakukan padamu saat ini, aku harus melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang ingin kulakukan. Pasti kau akan bertanya Mengapa?

Ada sebagian urusan didunia ini lebih baik kita tidak tahu daripada tahu, karena saat tahu itulah kau akan menyesal.

Hanya itu yang bisa kusampaikan, rusak tidaknya hubungan selama ini tergantung pada takdir, karena akupun tak mampu mengembalikan kondisi perasaanku seperti sediakala, ada rasa bersalah yang akan menyiksaku saat berhubungan lagi denganmu.

Aneh…. siapa bilang tidak? justru keanehan itu aku tahu sebabnya dan itu makin menyiksaku, kalau memang kau ingin tidak aneh, sudahi saja…..

Ah hanya ngelantur, namun kumohon maaf atas keanehan yang terjadi, bukan “aku” yang kau lihat saat ini, karena “aku” sedang menjalani hukuman, jika tidak, sebagai WongDuro, tak nanti kulakukan sesuatu yang seperti ini, paling tidak aku masih memiliki komitmen untuk memberikan madu pada orang yang baik dan tak akan darah kuberikan pada orang yang tak pantas menerimanya. Bukankah madura bisa diartikan (madu dan darah)?

Saat kuterlepas dari hukuman ini, kuharap masih bisa mendapatkan madu darimu. Dan satu yang paling penting, JANGAN KAU TANYAKAN MENGENAI HAL INI, BAIK SEBAB MAUPUN KENAPA?

Baiklah, kalau ini kau anggap hutang yang harus kubayar, balaslah padaku, karena sudah merupakan konsekwensi menerima apa yang kita tanam, seperti apa yang pernah kukatakan padamu…..

Semoga engkau memaafkan …..