Gudang Informasi

ayomaju.com

Pendidikan Seks

Perempuan Rentan Selingkuh Pada Usia 30-an

PerselingkuhanPerselingkuhan menjadi topik yang banyak dibicarakan pada jaman akhir ini, tidak seperti dahulu lagi dimana sangat jarang tindakan perselingkuhan apalagi yang dilakukan oleh perempuan. Perempuan khususnya di Indonesia yang memegang budaya ketimuran lebih bersifat setia, tapi bagaimana sekarang?

Secara naluri, perempuan lebih menyukai hubungan monogami. Tapi, jika merasa tersesat dan menemukan jalan buntu dalam suatu hubungan, kaum hawa justru cenderung mudah tergoda berselingkuh.

Dan, menurut data tentang kebiasaan seksual perempuan dari 48 negara, keinginan perempuan berselingkuh terjadi saat mereka memasuki usia 30-an. Mengapa? Menurut dr. David Schmitt dari Bradley University, Illinois, perempuan merasa pada usia 30-an adalah kesempatan awal dan terakhir mereka untuk mendapatkan laki-laki yang baik untuk memenuhi kebutuhan materi.

“Di usia ini juga bertepatan dengan saat perempuan merasa gairah seksualnya berada pada masa puncak, Tapi jam biologis mulai menurun,” kata dr. Schmitt.

Dari pengumpulan data dan penelitian, dr. Schmitt menemukan, berbeda para perempuan, para laki-laki pun memiliki “sociosexuality” atau masa puncak seksual di akhir 20-an. Jadi, laki-laki rentan berselingkuh pada akhir usia 20-an. Sedangkan perempuan di awal usia 30-an.

Dr Schmitt mengatakan pada New Scientist, perempuan cenderung berselingkuh di masa pertama kesuburan mereka mulai menurun. Penelitian ini juga didukung pengalaman Kate Beckinsale, aktris Inggris yang meninggalkan suaminya, Michael Sheen, akibat berselingkuh ketika Kate berumur 30 tahun. Selain itu, Amanda Holden Les Dennis bercerai dengan Neil Morrissey pada Desember 2003 ketika Berusia 32. Hal ini pun terjadi karena Amanda tidak setia dengan suaminya.

Dari hasil penelitian ini, di daerah perkotaan dengan rasio rendah jumlah laki-laki dengan perempuan, merupakan peluang tinggi untuk terjadinya perselingkuhan dan meningkatnya perceraian. Anne Campbell, seorang psikolog di University of Durham, mengatakan, “Pada kondisi inilah perempuan dapat dengan mudah terkena rayuan laki-laki. Yang akhirnya bisa menimbulkan perselingkuhan.”